PENYERAHAN PIAGAM REKOR MURI KEPADA SALAH SATU DOSEN UPGRIS

+

 

Mega Novita, dosen yang dinobatkan sebagai wanita peraih gelar doktor termuda versi Museum Rekor Indonesia (Muri) ternyata juga dikenal dekat dengan mahasiswanya di Universitas PGRI Semarang.

Bergabung sebagai dosen sejak bulan November tahun 2015, ia langsung terjun untuk mengajar angkatan pertama Fakultas Teknik kampus tersebut.

Salah satu mahasiswa, Rizki Perdana Putra mengungkapkan, mata kuliah bersama dosen muda tersebut menjadi hal yang ia nantikan. “Dosen wanita muda, goodlooking, apalagi usianya nggak jauh beda dengan kami, sehingga penyampaiannya juga enak dan lebih mudah dipahami,” terang mahasiswa tersebut kepada Tribun Jateng.

Ia pribadi mengaku bangga memiliki dosen yang bahkan hingga saat ini harus bolak-balik ke Jepang untuk melanjutkan penelitiannya mengenai lampu LED. Ia berharap, semakin banyak dosen dengan usia muda karena menurutnya memiliki penyampaian materi yang lebih modern dan mudah dipahami.

“Selain itu, Bu Mega juga ramah dan ia juga memiliki toleransi yang unik, jika terlambat tetap mempersilakan masuk dengan catatan mampu mengerjakan soal kimia yang dia berikan,” imbuh Rizki. Banyaknya mahasiswa yang mengidolakan Mega terlihat sesaat setelah ia menerima penghargaan dari Muri.

Puluhan mahasiswa langsung merangsek ke panggung untuk mengabadikan foto bersama dosen idola mereka tersebut. Pasalnya tak lama setelah itu ia segera pergi ke Jepang untuk melanjutkan penelitian post doctoral-nya.

Terpisah, Rektor Universitas PGRI Semarang, Dr Muhdi menjelaskan, sengaja memberikan waktu untuk Mega berbicara di hadapan ribuan mahasiswanya di luar Fakultas Teknik. “Kisahnya itu sangat inspiratif, harapannya dengan ia berbagi cerita, mahasiswa bisa mengambil semangatnya untuk tak kenal lelah dalam menempuh studi dan berprestasi,” pungkas Rektor.