Dalam Ngobrol Bareng Online tersebut menggunakan Aplikasi Zoom dan Live Streaming di kanal Youtube “MegatheOmega”.
Sebelumnya, kebijakan bekerja dari rumah sejak 16 Maret 2020. Selain bekerja, civitas akademika UPGRIS juga diminta untuk beribadah dan belajar dari rumah sebagai bentuk mengisolasi diri dari kegiatan sosial atau physical distancing.
Sebab, berpengaruh bagi para mahasiswa yang seharusnya aktif dan produktif atau sebagian mahasiswa yang mengisi waktu luangnya hanya dengan tidur, bermain game, social media, dan berbagai kegiatan lainnya yang kurang produktif.
Kegiatan Ngobrol Bareng Online yaitu bertujuan untuk memberikan, motivasi, penyegaran, dan arahan sehingga diharapkan para mahasiswa, baik Mahasiswa Universitas PGRI Semarang khususnya Mahasiswa program studi Informatika, serta mahasiswa umum lebih temotivasi untuk lebih giat belajar dan berkarya, sehingga tetap dan lebih produktif di tengah pandemi Covid-19.
Peserta yang mengikuti Ngobral yaitu sebanyak 98 di aplikasi Zoom dan 409 peserta di live Streaming Youtube. Dari jumlah peserta di total sebanyak 507 peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa, peneliti yang berasal berbagai daerah dari Sabang sampai Merauke dan Timor Leste.
Kepala Pusat Sains dan Teknologi LPPM UPGRIS, Mega Novita, S.Si., M.Si., M. Nat.Sc., Ph.D. mengungkapkan, apresiasi dalam kegiatan NGOBRAL sehingga dapat saling membantu dosen dan mahasiswa dalam masa pandemi.
“Sangat senang dapat memfasilitasi kegiatan mahasiswa seperti ini. Semoga tujuan kegiatan Ngobral ini dapat terwujud, dosen dan mahasiswa dapat saling bekerjasama dalam sistem perkuliahan, sehingga masa sulit seperti ini dapat kita lewati dengan baik,” kata Mega sekaligus Host Ngobral, Sabtu (16/5).
Sementara itu, Bambang Agus Herlambang, M.Kom Ketua Program Studi Informatika, mengatakan, kegiatan ini diharapkan bisa saling bertukar pengalaman belajar pada saat kondisi pandemi seperti saat ini.
“Banyak nilai positif yang dapat kita peroleh dari paparan para narasumber untuk membangun semangat belajar. Dosen juga dapat mengetahui apa kendala yang dialami mahasiswa dalam belajar di masa pandemi sehingga dapat melakukan inovasi pembelajaran,” tutur Herlambang.
Dengan adanya Ngobral, mahasiswa dapat memperoleh cerita dan pengalaman dari narasumber baik yg di dalam negeri atau Jepang. Bagaimana kegiatan pembelajaran yg dilakukan selama masa pandemi ini. Selain itu, mahasiswa juga mendapatkan informasi bagaimana persiapam jika menginginkan study ke Jepang.
Dalam kegiatan yang sama, Fajar Ajie Setiawan, Ketua PPI Kobe 2019-2020 Graduate School of International Cooperation Studies, Kobe University, Japan, mengatan, mahasiswa dan dosen dituntut untuk lebih adaptif dalam menjalani kehidupan kampus di era pandemi dan pasca pandemi ini.
“Unsur ‘keterpaksaan’ untuk perubahan ini juga perlu dilihat sebagai stimulus untuk dunia akademis yang lebih progresif. Untuk berdamai dengan keadaan saat ini, dibutuhkan niat dan komitmen antara dosen dan mahasiswa. Tidak hanya flexibilitas alasan internet dan waktu, tetapi juga tugas-tugas. Karena esensi perkuliahan online bukanlah pemberian tugas yang tiada akhir,” imbuh Fajar. ( RedG/Dicky Tifani Badi)
Sumber: www.g-news.id
